Senin, 08 November 2010

Akal dan Fikiran

Pembuka


Berbicara mengenai filsafat,itu tak dapat lepas dari bahasa,sebab bahasa filsafat itu lebih
Halus dari bahasa sehari hari.
Dalam ungkapan filsafat kita perlu memperhatikan apa yang dikatakan “seni rasa bahasa”
Istilah ini baru kali ini dikemukakan,walaupun sudah sejak lama ada dalam masyarakat.
Seni rasa bahasa bisa berbeda dalam satu rumpun bahasa yang sama. Hal ini sangat peka
Dalam ungkapan filsafat.

Filsafat sekecil ini mungkin tak berlebihan karena bahasa yang dipakai padanya adalah bahasa orang orang exact.

Filsafat selamanya bicara “yang pertama”-pada masa silam, lebih terfokus pada permasalahan Tuhan pencipta.

Seperti dikatakan diatas bahwa bahasa cukup berperan dalam ungkapan filsafat; misalnya “lubang kecil kecil” dan “lubang lubang kecil”, adalah sama dalam bahasa sehari hari, tetapi dalam pembicaraan filsafat kedua pernyataan tersebut dibedakan,
Berbeda nya kedua ucapan tersebut adalah karena “seni rasa berbahasa”.

Mungkin belum cukup filsafat seseorang, jika ia tidak bisa merasakan “seni rasa bahasa”. Hal ini ada hubungannya dengan “kepekaan berbahasa”.
Kepekaan demikian sebenarnya didapat dari sebagian kecil sifat Tuhan, yang disebut didalam Al-Quran dengan istilah “Al-Lathiif”.yang artinya “Yang Peka” atau yang sensitive.

Hal ini dapat kita lihat pada data data: (31 : 16) & (6 : 103) sebagai berikut :

“Hai anakku,sesungguhnya jika ada kasus setimbang biji khardal didalam karang besar atau diplanit planit atau dibumi,niscaya akan diperlihatkan karakternya oleh Allah, sesungguhnya Allah yang sensitive yang mengabarkan.(Al Quran surat 31 ayat 16).

Tidaklah pemandangan pemandangan mencapai DIA dan DIA mencapai pemendangan pemandangan itu. Dan DIA yang sensitive yang mengabarkan.
(Al Quran surat 6 ayat 103).

Penganalisan ini dapat kita lihat pada surat ke 18 ayat 19 dari istilah Talathof yang artinya “berlaku peka”.untuk hal ini kita sediakan bab khusus.






Pengantar.

Tulisan berikut ini memang baru adanya,dia merupakan penafsiran Al Quran yang dilihat dengan kaca mata Ilmu Pasti.
Maka sudah barang tentu tidak semua orang merasa tepat padanya sebagai arti dari satu kata atau istilah.

Penafsiran versi orang orang exact ini,sudah agak lama juga dirancang,agar dapat digunakan oleh rekan rekan serasa dan seperasaan, sebagai insan berpengalaman dalam ilmu ilmu yang terbilang exact.
Mungkin pengalaman ilmu pasti itu telah terbiasa kepada yang kaku dan aneh, sehingga persoalannya jadi asing bagi orang banyak.

Karya fildafat ini, kami tujukan kepada orang banyak yang tidak banyak., agar dapat difahami secara baik dan teliti, dan dimasukkan kedalam hati.
Seperti dikatakan tadi, bahwa persoalannya dapat jadi asing dimata orang banyak,karena pengalaman ilmu pasti yang kaku dan aneh itu. Maka dapatlah dimengerti sekarang mengapa bahasa ilmu pasti tersebut agak kaku dan berlainan dari bahasa yang dipakai sehari hari.
Misalnya istilah “percepatan” dalam mekanika, tidaklah kita jumpai dalam percakapan sehari hari. Begitupun pernyataan “jika dan hanya jika” pada matematika modern sangat janggal dalam kebiasaan umum.

Bahasa ilmu pasti memang tidak mau menghiraukan kekakuan dan kejanggalan , asalkan makna yang sebenarnya dapat dengan tepat dijabarkan.

Penjabaran dari suatu pernyataan sangatlah penting dalam memahami Al Quran. Dan karena pada Al Quran ada juga diterangakan hal hal yang exact,maka kiranya tulisan kecil ini memadailah hendaknya sebagai pelengkap tafsir tafsir lampau dari ulama ulama Islam.

Selamat memikirkan.














Akal & Fikiran.

. Dan memang seorang filosof haruslah peka terhadap bahasa, kemudian sebelumnya haruslah pula tahu apakah yang disebut “akal” dan apa pula yang dimaksud dengan “fikiran”.

Akal dalam bahasa lainnya adalah logic. Dia merupakan jawab spontan dari makhluk cerdas ( Basyaru/Homo sapiens).
Pada dasarnya problema akal itu mudah,simple dan dapat difahami oleh segenap tingkat intelektual manusia, dari pada cendekia sampai pada orang orang pedesaan yang tidak sekolah.

Dalam Al Quran yang mana serangkaian data data nya berisi problema akal, senantiasa diakhiri oleh pernyataan “Ya’qilun”, misalnya pada data ( 13:4 ).

Dan dibumi ada beberapa bidang yang berhampiran,dan kebun kebun anggur dan tetumbuhan dan korma yang berumpun dan yang tidak berumpun, disiram oleh karakter H2O yang satu. Maka kami lebihkan sebahagian atas sebahagian dalam rasa, sesungguhnya didalam itu ada data data bagi kaum yang berakal.
( Al Quran surat 13 ayat 4 ).

Fikiran adalah sequen (barisan) akal-akal, atau serangkai akal-akal yang membuat jalan singkat untuk menyelesaikan suatu problema.

Problema fikiran tidak dapat dijawab spontan. Diperlukan waktu untuk menyambung-nyambung akal,sesuai dengan panjang akal yang dimiliki.

Didalam al Quran, data-datanya yang memuat suatu problema fikiran. Biasanya ditutup dengan satu pernyataan “Yatafakkaruun”
Misalnya data ( 13:3 ) :

“Dan DIA yang memperganda bumi dan menjadikan padanya rawaasiya dan siang hari. Dan dari tiap buah Dia jadikan berpasangan, Dia tutup siang dengan malam, Sesungguhnya didalam itu ada data-data untuk kaum yang berfikir.
( Al Quran surat 13 ayat 3 ).









Gambaran bagaimana orang yang dikatakan berfikir itu adalah yang diperlihatkan pada data { 3: 190-191 ) :

“ Sesungguhnya dalam penciptaan tata surya dan pergantian malam dan siang ada data-data dari pemikir-pemikir muslim.”

“ Yang mengenang Allah sambil berdiri dan sambil duduk dan sambil berbaring dan memikirkan dalam penciptaan tata surya” ( Al Quran surat ke 3 ayat 190-191 ).

Dari data-data tersebut diatas terlihat bahwa menggunaan fikiran tidak semudah menggunakan akal.
Pada data ( 13:4 ) misalnya, telihat persoalan disana sangat mudah dan secara spontan dapat difahami oleh setiap tingkat intelektual, akan tetapi memikirkan tentang penciptaan tata surya seperti digambarkan pada ( 3:191 ), alangkah sulitnya, dan diperlikan waktu yang panjang, guna menyambung-nyambung akal.
Dengan kata lain untuk memikirkan penciptaan tata surya,tentu diperlukan teropong bintang yang digunakan untuk melihat benda-benda angkasa. Dan ini tidaklah semudah melihat pepohonan dibumi dengan mata telanjang.
Pada data (13:3 ) itu,data-data disana tidaklah mudah, karena ada data Rawasiya yang samar karakternya,
Jadi untuk memahami data ( 13:3 ) ini diperlukanwaktu yang cukup panjang guna menyambung-nyambung akal, maka dalam keadaan demikian, kita dikatakan orang yang sedang memikirkan. Maka setelah itu barulah ayat ( 13:3 ) tadi jadi data bagi kita.
Suatu ayat tak mungkin jadi data bagi kita manakala ada sesuatu pada ayat itu yang tidak kita fahami. Oleh karena itu ayat 13: 3 dikhususkan untuk orang yang berfikir.
Orang yang bermain catur dengan hanya memakai akal,akan dikalahkan oleh orang yang menggunakan fikiran. Itu dapat dilihat dari setiap langkah-langkah mereka.
Orang yang menggunakan akal,hanya akan mengakali langkah-langkah pertama atau langkah-langkah yang kelihatan, sedangkan mereka yang menggunakan fikiran, memikirkan satu langkah didepan, dimana dia dapt melakukan skak mat.
Karena mereka memikirkan satu langkah didepan yang belum kelihatan oleh orang banyak, maka langkah-langkah nya terlihat aneh,janggal,kaku dan asing dari kebiasaan umum. Namun demikian langkah-langkah tersebut bukanlah langkah-langkah yang salah. Hal ini eqeuvalent dengan bahasa ilmu pasti yang janggal dan kaku itu. Jadi dari analisa ini didapat satu kesimpulan bahwa problema fikiran harus difikirkan, problema akal tak perlu difikirkan. Problema fikiran yang dipecahkan dengan akal pasti akan menemui kesalahan, sekalipun yang melakukan merasa benar dan puas.









Anak SD sering mendapat nilai tinggi disekolah,sekalipun mereka ridak belajar dirumah. Hal ini disebabkan akal si anak lebih panjang dari problema akal yang diberikan disekolah. Akan tetapi ketika mereka duduk di SLTP atau SLA, dan mereka tidak mau juga belajar dirumah, maka dapat disaksikan nilai-nilai mereka turun secara drastic. Ini adalah karena problema yang diberikan di SLTP atau SLA sudah jauh lebih panjang dari akal mereka. Dengan bahasa matematika dikatakan bahwa initial segment dari problema lebih pajang dari akal.
Problema fikiran yang dipecahakan dengan akal,pasti akan menemui kesalaha-kesalahan,karena rumus diruang akal itu sudah tak berlaku diruang fikiran, seperti tidak berlakunya hukum Newton pada space Relatifitas Einstein.

Untuk sementara Rawasiya yang disebut pada data ( 13:3 ) itu adalah gelombang
elektro magnetic. Ini tak semua intelektual dapat memahami adanya gelombang ini

Satu problema akal misalnya “kalau saya mempunyai kertas setebal 1mm, kemudian saya kali 50.000, maka tebal kertas itu adalah 50.000mm atau 50m saja. Hal ini dengan cepet anak SD dapat menjawabnya.

Sekarang kita kemukakan problema fikiran, dan kita coba menjawabnya dengan akal.
Kalau saya mempunyai selembar kertas tipis, dan tipis sekali,yaitu 1/1000 mm, kemudian dibagi menjadi dua bagian yang sama,kemudian didsempetkan dan dibagi dua sekali gus, hingga menjadi empat potong, kemudian didempetkan lagi dan dibagi dua lagi sekali gus hingga dia menjadi delapan potong, demikian seterusnya kita membagi dan mendempetkan hingga pembagian yang ke 50. Yang akan ditanyakan disini ialah : Berapa tebal kertas tipis itu diperkiraan kalau mereka semua disusun setelah pemotongan
Yang ke 50 ?

Bagaimanapun juga akal anda dan akal saya mengatakan “tebal kertas itu tidak akan lebih tinggi dari satu meter”, sebab kertas itu hanya berasal dari 1/1000 milimeter, dan hanya dilakukan pemotongan dan pendempetan sebanyak 50 kali saja.

Bagaimanapun juga jawaban satu meter adalah ketebalan, kata akal anda dan akal saya. Apabila anda bertahan dan berhenti hanya sampai di akal, anda akan jadi orang primitif, dan anda tidak akan dapat menerima jawaban saya yang menggunakan fikiran.
Kalau saya katakan bahwa jawaban yang sesungguhnya adalah lebih dari sejuta kilometer tentu anda akan katakan “dongeng”, tapi bagi anak-anak IAIN jurusan “Usuluddiin” tentu persoalan ini sudah dapat difahami.
Dari jawaban yang menyolok diatas, kita dapat fahami betapa para nabi dan rasul pada masa yang silam dijuluki sebagai orang gila oleh kaum mereka. Hal ini dikarenakan
mereka adalah kaum-kaum yang tidak berakal

Bagi seorang sastrawan mereka akan mengatakan satu kata-kata sindiran “jauh ganggang dari api”.Tetapi mereka yang sedikit mau berfikir, persoalan itu dapat dijawab secara sederhana dengan hitungan anak SLTP yaitu :

Satu kali potong, menjadi 2 . . . . . . . . . . . . . .2 pangkat 1
Dua kali potong , menjadi 4 . . . . . . . . . . . . .2 pangkat 2
Tiga kali potong, menjadi 8 . . . . . . . . . . . . . .2 pangkat 3
K kali potong menjadi 2 pangkat k
50 kali potong menjadi . . . . . . . . . . . . 2 pangkat 50.

Sedangkan 2 pangkat 50 = 1.125.899.900.000.000.
Jadi tinggi kertas tipis itu seluruhnya : 1.125.899.900 m.

Kalau tadi 1 m akal sudah mengatakan ketebalan, padahal tingginya lebih dari 1.000.000.000 m. Maka kita melihat disini,betapa kesalahan mencapai 1.000.000.000.kali karena problema fikiran diselesaikan dengan akal. Maka dari pengalaman demikian, kiranya kita memerlukan satu metodologi ilmiah untuk menemukan kebenaran dari suatu persoalan.

Berikut ini adalah metodologi yang mungkin :



METODOLOGI ILMIAH.


ILMU PENGETAHUAN YANG DAPAT DIPERCAYA.
Harus berasal dari Percobaan ( eksprimen ) dan Pengamatan ( observasi ). Kata Francis Bacon Filosof dan penulis dari Inggris itu.

Sarjana matematika dan ahli fisika, Albert Einstein berpendapat bahwa Struktur dasar dari setiap sistim ilmiah, harus datang dari kekuatan berfikir dan bukan dari pengalaman.

Kita umay beragama dan mempercayai agama itu benar, dan kita memperceyai bahwa alam ini ciptaan Tuhan, dan Tuhan telah menurunkan Wahyu. Maka oleh sebab itu wahyu-wahyu yang berhubungan dengan alam tak mungkin bertentangan dengan hukum alam yang ada. Jika terjadi hal-hal yang tak sesuai, maka pasti disebabkan kesalahan dari terjemahan wahyu itu sendiri dari bahasa nya yang asli, atau kedangkalan pengetahuan kita mengenai alam yang dibicarakan tersebut.
Maka atas dasar uraian diatas ada empat jalan metodologi yang bisa dilakukan untuk mengukur kebenaran.







A, Riset dengan menggunakan teknologi modern.atau mengumpulkan data-data dan memprosesnya hingga menjadi suatu informasi,(1,exprimen, 2,observasi ).

B, Berpedoman pada terjemahan wahyu yang betul.disetai dengan kekuatan berfikir, ( 3,Wahyu 4,Memikirkan ),

Maka kiranya satu hal yang wajar saja kalau ada hadist yang berbunyi :
“berfikir sejenak lebih baik dari sholat seribu roka’at”
“tidurnya orang berilmu lebih baik dari sholat nya mereka yang tidak berilmu”

Sedangkan pada Al Quran sendiri dikatakan: ( Al Quran surat 58 ayat 11) :
“Allah mengsngkst derajat orang beriman diantara kamu dan orang yang berilmu pengetahuan kederajat yang tinggi”

Filosof dan ahli fikir ternama yang disebut dalam Al Quran ialah Ibrahim ‘alaihissalam. Dia melakukan exprimen dengan empat ekor burung tersebut pada data
( 2:260 ), Dan Dia melekukan observasi terhadap benda benda angkasa. Disebutkan pada ( 6: 75-79 ) dan pada keduanya itu Dia berpedoman pada wahyu, Maka akhirnya muncul satu tesis ilmiah dari padanya yang terkenal dengan “millatu Ibrohim”,

Silsilah Keluarga

SILSILAH KELUARGA





DEWAWARMAN I RAJA SALAKANAGARA BERPUTRA

PRABU DIGWIJAYAKASA DEWAWARMAN II, BERPUTRA

SINGHASAGARA BIMASATYAWARMAN DEWAWARMAN III,BERPUTRA

SANG PRABU DARMASATYANEGARA DEWAWARMAN IV,BERPUTRA

SANG PRABU AMATYA SARWAJALA DARMASATYA JAYASATARU DEWAWARMAN V,BERPUTRA

SANG PRABU GHANAYANDEWA LINGGABHUMI DEWAWARMAN VI,BERPUTRA

SANG PRABU BHIMADIGWIJAYA SATYA GHANAPATI DEWAWARMAN VII,BERPUTRA 2 ORANG YAITU

- ASWAWARMAN DAN RANI SPATIKARNAWA

ASWAWARMAN BERPUTRA MULAWARMAN RAJA KUTAI

RANI SPATIKARNAWA MENIKAH DENGAN PRABU DARMAWIRYA LINGABHUMI DAN DINOBATKAN SEBAGAI DEWAWARMAN VIII,BERPUTRA

DEWI MINAWATI, DEWI MINAWATI MENIKAH DENGAN RAJADIRAJA GURU SEBAGAI RAJA TARUMANEGARA I,BERPUTRA

SRI DARMAYAWARMAN GURU RAJA TARUMANEGARA II,BERPUTRA

SRI MAHARAJA PURNAWARMAN RAJA TARUMANEGARA III,BERPUTRA

SRI MAHARAJA WISNUWARMAN RAJA TARUMANEGARA IV,BERPUTRA

SRI MAHARAJA INDRAWARMAN RAJA TARUMANEGARA V,BERPUTRA

SRI MAHARAJA CANDRAWARMAN RAJA TARUMANEGARA VI,BERPUTRA 3 ORANG YAITU

- SRI MAHARAJA SURYAWARMAN RAJA TARUMANEGARA VII

- SRI MAHARAJA KARTAWARMAN RAJA TARUMANEGARA VIII

- SRI MAHARAJ SUNDAWARMAN RAJA TARUMANEGARA IX

SRI MAHARAJA SURYAWARMAN RAJA TARUMANEGARA VII,BERPUTRI

DEWI TIRTA KENCANA MENIKAH DENGAN RESI GURU MANIKMAYA SEBAGAI RAJA KENDAN I,BERPUTRA

RAJA PUTRA SURALIMAN SAKTI RAJA KENDAN II, BERPUTRA 2 ORANG YAITU

- KHANDIHAWAN DAN DEWI KHANDIAWATI

KHANDIHAWAN SEBAGAI RAJA MEDANG JATI,BERPUTRA

WERTIKANDAYUN SEBAGAI RAJA GALUH I,BERPUTRA 3 ORANG YAITU

BATARA SEMPAKWAJA SEBAGAI BATARA DIKEBATARAAN GALUNGGUNG,RAHYANG MANDIMINYAK SEBAGAI RAJA GALUH DAN RAHYANG KIDUL / WANAYASA SEBAGAI RESI DI DENUH, BATARA SEMPAK WAJA MEMPUNYAI ISTRI 2 ORANG,YAITU

RABABU DAN NYI MAS LONTANG,DARI PWAHACI RABABU MEMILIKI 2 PUTRA YAITU DEMUNAWAN DAN PURBASORA JAYASAKTI DAN DARI NYI MAS LONTANG BERPUTRA 5 ORANG YAITU

- BATARA GUNAWISESA

- WAHU CAKRANINGRAT

- AMBU SARIGAN

- NYI MAS GARSIH ( AMBU HAWUK )

- BATARA KUNCUNG PUTIH

BATARA GUNAWISESA BERPUTRA 6 ORANG,YAITU

- SUSUHUNAN ALENGGA GALUNGGUNG

- SYEH ABDULMASTAR

- DALEM DUKUH MALAYADIKUSUMAH

- DALEM KOLANING

- PRABU TANJUNG KARANG

- BRAJAMUSTI

SUSUHUNAN ALENGGA GALUNGGUNG BERPUTRA 7 ORANG,YAITU

- PRABU TAJIWULUNG

- RADEN ASTRAYUDHA

- RADEN SUSUNAN PAGERBARANG

- DALEM BUNGSUMALAYADI KUSUMAH

- SEMBAH DALEM MANGKUBUMI

- PRABU DILAYADIKUSUMAH

- ADIPATI DALEM SAKAREMBONG

PRABU TAJIWULUNG,BERPUTRI

DEWI MINARSIH , DEWI MINARSIH MENIKAH DENGAN SEMBAH DALEM SINGAPARANA, BERPUTRA

DALEM PRINGGA YUDHAKUSUMAH,BERPUTRA

DALEM RANAYUDHA KUSUMAH,BERPUTRA

RADEN SUNARYA SACAKUSUMAH,BERPUTRA

RADEN ADIJAYA SACAKUSUMAH,BERPUTRA

RADEN ALTASAN SACAKUSUMAH,BERPUTRA

RADEN SAI SACAKUSUMAH,BERPUTRA

RADEN WASPIAN SACAKUSUMAH, MENIKAH 2 KALI YANG PERTAMA DENGAN NYIMAS SURLIAH WIARSIH DAN YANG KEDUA DENGAN MAK UJU, DARI NYIMAS SURLIAH WIARSIH ,BERPUTRA

RADEN ANANG DARYAN JAYADIKUSUMAH,DAN DENGAN MAK UJU BERPUTRA

7 ORANG,RADEN ANANG DARYAN JAYADIKUSUMAH MENIKAH DENGAN NYIMAS TITI KARNIDA,BERPUTRA 7 ORANG,YAITU

- NINING MAYANINGSIH

- DEDI DARMADI

- TUTI SURTIWATI

- ATANG SUDRAJAT

- PUJIWATI ( ALM )

- IYUS PEMANA

- YEDI HENDIYANA ( ALM )

NINING MAYANINGSIH MENIKAH DENGAN CHALID BERMAWIE,BERPUTRA 6 ORANG,YAITU

- HENDI TRESNA

- HAMDAN ARFANI

- NUR HALIM

- HARI ARIFIN

- NURIKA HANDAYANI

- ERWAN AJI PURWANA

KETERANGAN :

HENDI TRESNA MENIKAH DENGAN NENENG,BERPUTRA
- WIRAKARSA TRESNA

HAMDAN ARFANI MENIKAH DENGAN MURNIANTI,BERPUTRI
- KANAA HAMDALLAH DYAH BATARA WANGSA

HARI ARIFIN MENIKAH DENGAN ADE,BERPUTRI
- ALFINA FEBRINA

NURIKA HANDAYANI MENIKAH DENGAN MURTANI BERPUTRA 2 (KEMBAR), YAITU
- DAFFAA PADMA KRISNA
- DHIKA PADMA KRISNA




CATATAN :

- RAHYANG MANDIMINYAK DARI ISTRI BERNAMA DEWI PARWATI PUTRI DARI RATU SIMA MEMILIKI PUTRI BERNAMA SANNAHA,DAN DARI HUBUNGAN GELAPNYA DENGAN PWAHACI RABABU ( ISTRI KAKAKNYA YANG BERNAMA BATARA SEMPAK WAJA ) MEMILIKI PUTRA BERNAMA SENA / BRATASENA

- BRATASENA DAN SANNAHA MENIKAH DAN MEMILIKI PUTRA BERNAMA SANJAYA

Dangiang Guru Di Galunggung

DANGIANG GURU DI GALUNGGUNG
( Anu Ngawisesa Tatar Galunggung )

1. Sanghyang Puhun ( Jaman Galunggung Awal )
2. Sanghyang Tunggal
3. Sanghyang Wiroga
4. Batara Tunggal ( Jaman Kebataraan Galunggung )
5. Ratu Demang Kamulan
6. Batara Sakti
7. Batara Siluman
8. Batara Sombeng
9. Batara Sempakwaja ( Ti Galuh, ngadegkeun Rumatak )
10. Batara Kuncung Putih ( Rai Bungsu Batara Guna Wisesa )
11. Batara Kawindu
12. Batara Wastu Hayu
13. Batari Hyang ( Akhir jaman kebataraan Galunggung abad 12 sabagian waktos sateuacan
janten Ratu Galunggung )

Dilema

Sedetik lalu lidahku kelu oleh cinta yang membelenggu....
Ragu menyelinap dalam kalbu dan menebarkan nyanyian nyanyian yang bisu,hingga irama tak lagi terdengar dalam nada cinta yang menari dalam keindahan pelangi..
Keheningan kini tersenyum dalam duka walau terlihat samar dalam kilau mentari senja...
Dan aku,
Masih saja disini bersama asa yang berbuih waktu yang terus meraja dalam kebisuan jiwa.....

Catatan Kecil Untuk Sebuah cinta

Ku tak akan memanggilmu,walau sukmaku menderu karena rindu..
Kan kubiarkan hatiku bergelut dalam kegalauan akan cintamu.
Dan langkahku,takkan pernah berhenti ketika jiwaku bergetar memandang elok wajamu..

Rinduku,ku akui takkan pernah pupus,walau putaran masa berlalu berabad lamanya...
Seperti butiran buih yang akan selalu ada walau pantai kian hilang dalam pandangan.
Dan aku akan selalu diam seperti arca,membisu seribu kata.

Namun,....
Kelak ku akan kembali bersama pelangi dari sebuah impian hati.
Kan ku sanding bersamamu dalam mahligai kehidupan nanti.
Akan kuhias hari harimu dalam sebuah senyuman.
Agar dirimu mengerti,betapa begitu berartinya dirimu bagiku....

Dan untuk kali ini....
Biarkan saja aku berlari dalam jalanku sendiri.
Mengejar pelangi dan mimpi mimpi didalam hati....

NYAMANNYA SUARA IBUNDA

Tiada yang menyamai kasih seorang ibu pada anaknya. Bahkan suaranyapun bisa menenangkan . Hal ini terbukti dalam sebuah penelitian yang dilakukan University of Wisconsin-Madison, Amerika Serikat . Dalam penelitian terhadap 61 anak perempuan berusia 7 – 12 tahun. Menemukan bahwa mendengar suara ibu – walau lewat telepon - bisa menenangkan saraf anak anak yang stres. Mau tau penyebabnya ? Tak lain karna luluhnya hormone oxytocin dalam otak. Hormon cinta ini memang dikenal bisa menghilangkan stress,namun penelitian ini menghasilkan temuan yang lebih jauh lagi , yakni memperlihatkan bahwa suara ibu ternyata memiliki efek yang sama seperti pelukan. Dari penelitian itu terlihat bahwa sepertiga anak anak yang mengalami stress merasa lebih baik saat dipeluk ibunya. Sisanya memperlihatkan kondisi yang sama, saat menelpon ibunya. Nah, jika ibu jauh dan kangen dipeluk,telepon saja. AA ( sumber,family guide )

Kamis, 19 Agustus 2010

DEPOK MENUJU KOTA PENDIDIKAN

Biasanya orang mengenal Depok karena keberadaan Universitas Indonesia (UI) yang amat masyhur. Keberadaan universitas kebanggaan nasional itu sedikit banyak membentuk image Depok sebagai kotanya orang-orang intelek, ditambah lagi dengan jumlah sekolah SD/MI hingga SMA/MA yang hampir menembus angka 1000. Pada tahun 2010 saja, tercatat jumlah peserta UN dan UASBN sebanyak 98.137 siswa, angka yang tidak sedikit. Hal-hal di atas kemudian menjadi inspirasi lahirnya wacana Depok sebagai ‘Kota Pendidikan.’

Sungguh sebuah cita-cita yang luhur menjadikan Depok sebagai ‘Kota Pendidikan’. Bahkan kalau bisa, bukan hanya Depok, namun seluruh kota-kota yang ada di Indonesia dijadikan ‘Kota Pendidikan’. Sehingga Indonesia tercinta ini mendapat predikat baru pula sebagai ‘Negara Pendidikan.’

Konon, saat ini Finlandia dipercaya sebagai negara paling serius dalam pembangunan pendidikan warganya. Bukan hanya pendidikan formal, pendidikan non formal pun menjadi bagian dalam paket pendidikan nasionalnya. Saking seriusnya, lama jam kerja diatur sedemikian rupa sehingga tiap orang tua mempunyai waktu yang sangat cukup untuk mendidik dan bergaul dengan anak-anaknya di rumah. Lebih dari itu, setiap ibu yang hamil dan menyusui diwajibkan cuti beberapa bulan untuk menjamin keselamatan serta kesehatan sang ibu dan jabang bayi, sebagai bentuk pendidikan awal dari orang tua yang bertanggung jawab kepada anak-anaknya. Hebatnya, selama cuti bersalin itu negara menanggung segala biaya hidup sebagai kompensasi berkurangnya pendapatan dari tempatnya bekerja. Bisakah Indonesia seperti itu? Bisakah Depok seperti itu?

Dalam bidang pendidikan formal, Pak Nur Mahmudi, Walikota yang saat ini menjabat, boleh berbangga. Bukan hanya karena Universitas Indonesia (UI) berhasil menjadi perguruan tinggi kelas dunia. Namun karena selama masa kepemimpinannya telah banyak prestasi luar biasa yang ditoreh para pelajar sekolah dasar dan menengah di wilayahnya. Beberapa contoh saja, pada Agustus ini akan/telah diberangkatkan duta Indonesia asal Depok pada ajang Olimpiade Komputer di Kanada, dan dua siswi Madrasah Aliyah, Hanifah dan Thifa, yang sukses membuat robot unik yang berhasil menarik perhatian para peneliti badan antariksa nasional Amerika, NASA.

Masih dalam ingatan, beberapa waktu sebelumnya, seorang pelajar SMA di Depok juga berhasil membawa pulang medali emas dari Kompetisi Robot se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Surabaya (ITS). Bahkan, selama rentang 2006—2010 ini, beberapa kali pula pelajar-pelajar Kota Depok bertolak ke luar negeri untuk mengikuti berbagai olimpiade tingkat dunia, diantaranya olimpiade fisika di Turki, olimpiade biologi di Azerbaijan, olimpiade matematika di Kazakhstan, dan olimpiade komputer di Rumania. Hampir semua ajang-ajang internasional tersebut berhasil ditaklukkan dengan menggondol medali emas, perak atau perunggu.

Dalam rangka mewujudkan komitmen pada bidang pendidikan, dari berbagai sumber diketahui pula bahwa Pemda Kota Depok telah menandatangani MoU kerjasama bidang pendidikan dengan beberapa universitas, diantaranya Universitas Pembangunan Nasional (UPN). Penandatanganan tersebut disaksikan oleh para Lurah dan Camat se-Kota Depok.

Kemajuan-kemajuan bidang pendidikan yang berhasil diraih Kota Depok membuat sebagian masyarakat menyebut Depok sebagai ‘Kota Pelajar’ atau ‘Kota Pendidikan’. Sungguh gelar yang membanggakan, namun juga memprihatinkan.

Masalah-masalah Dunia Pendidikan di Depok

Masalah-masalah Dunia pendidikan seperti rendahnya SDM guru dan kurangnya sarana-prasarana belajar sudah menjadi topik klasik. Berikut beberapa topik lain yang menjadi permasalahan dunia pendidikan di Kota Depok :

a. Biaya sekolah mahal.

Pada Harian Equator edisi 6 Agustus 2010 halaman pertama kolom ketiga, dituliskan bahwa dalam bidang pendidikan, Depok telah menggratiskan biaya SD dan SMP. Pemberitaan ini tidak salah. Memang sejak beberapa tahun lalu, Pemda Depok nyata sekali upayanya dalam menggratiskan biaya pendidikan dasar sembilan tahun melalui berbagai subsidi. Namun fakta yang ada, ternyata sekolah-sekolah gratis tersebut hanya terbatas pada sebagian besar sekolah negeri. Artinya, ada pula beberapa sekolah negeri yang memungut iuran dari orang tua. Sedangkan untuk sekolah swasta, kata ‘gratis’ itu masih dirasa sebagai mimpi yang tinggi mengawang, padahal 80% pelajar di Depok melanjutkan studi ke sekolah-sekolah swasta.

Sekolah-sekolah negeri yang tidak gratis itu umumnya adalah sekolah-sekolah unggulan. Bahkan ada sekolah yang berstatus SSN dan RSBI konon mematok uang iuran ratusan ribu dan uang pangkal jutaan rupiah. Akhirnya, sekolah-sekolah bagus hanya bisa dimasuki oleh anak-anak orang kaya saja.

Ada juga sekolah yang biaya masuknya jutaan rupiah, iuran per bulannya ratusan ribu rupiah, ruang kelas ber-AC, tidak menolak subsidi BOS atau subsidi-subsidi lainnya, namun tak satupun siswanya yang pernah melihat mikroskop, apalagi memegang atau menggunakannya ! Bahkan bukan hanya ‘gagap teknologi’, lebih parah lagi, perpustakaan pun rupanya tak punya. Ternyata biaya mahal tak selalu berbanding lurus dengan mutu.

b. Angka putus sekolah tinggi.

Dari berbagai sumber, saya mendapat informasi bahwa tahun 2010 ini rata-rata anak sekolah di Depok adalah 10,66 tahun dari 12 tahun yang ditargetkan. Namun berdasar data tahun 2010 yang dipublikasikan Dinas Pendidikan Nasional Kota Depok, diketahui bahwa jumlah siswa SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA yang mengikuti Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) atau Ujian Nasional (UN) sebanyak 65.313 orang siswa SD, 19.751 orang siswa SMP/MTs, dan 13.0733 orang siswa SMA/MA. Artinya, jika penambahan sekolah baru atau ruang kelas baru tidak luar biasa setiap tahunnya, maka hanya sekitar 33% siswa SD/MI yang bisa melanjutkan ke jenjang SMP/MTs, hanya sekitar 65% siswa SMP/MTs yang bisa melanjutkan ke jenjang SMA/MA, atau hanya sekitar 20% siswa SD/MI yang berhasil melanjutkan sekolah hingga ke jenjang SMA/MA (tuntas belajar 12 tahun).

c. Upah guru swasta rendah.

Berbeda dengan guru PNS yang gaji bulanannya cukup memadai, saat ini masih ada guru sekolah swasta yang diupah Rp. 5.000 hingga Rp.10.000 per 40 menit tatap muka (saya lebih banyak memfokuskan pada guru dan sekolah swasta karena merupakan mayoritas guru dan sekolah di Depok). Bandingkan dengan standar hidup minimum yang ditetapkan WHO untuk negara-negara berkembang yang sebesar $.US 2 perhari !

Ada pula guru swasta dengan status Guru Tetap namun tidak mendapat gaji tetap, melainkan semata-mata dihitung berdasar hari kerja. Maka setiap musim liburan tiba, terutama libur akhir tahun dan libur puasa-Idul Fitri, ditengah kebutuhan belanja yang tinggi, justru pendapatan mereka malah menurun drastis. Sungguh ironi, padahal sebagian besar guru di Depok berstatus guru swasta dan tidak sedikit diantara guru swasta itu merupakan sarjana-sarjana lulusan Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Dahulu Oemar Bakrie berpakaian batik dengan pin Korpri di dadanya, kini Oemar Bakrie tak pernah pakai pin bahkan kadang tak punya baju batik !

Guru swasta pun tak pernah diikutkan dalam berbagai perlombaan guru prestasi atau pelatihan-pelatihan dengan biaya negara sehingga ketakberdayaan dan keunggulan potensinya tak pernah diketahui. Saya pribadi ragu, jangan-jangan jumlah pastinyanya pun tak terdata oleh dinas terkait. Ya, mau dikata apa, sudah miskin diabaikan pula.

d. Sertifikasi guru terkesan diskriminatif.


Sesungguhnya sertifikasi adalah impian semua guru, terutama guru swasta yang upah bulanannya relatif kecil karena Pemerintah menjanjikan uang tunjangan yang tidak sedikit jumlahnya. Namun, saat daftar nama peserta sertifikasi guru diumumkan, daftar tersebut selalu didominasi guru-guru PNS. Konon, hal demikian dikarenakan data guru swasta tidak valid. Banyak ditemukan pemalsuan masa kerja. Mr. x masa kerjanya ditulis 7 tahun padahal sejatinya hanya 3 tahun. Ada pula oknum y yang sama sekali bukan guru tapi tertulis sebagai guru dengan masa kerja 5 tahun. Setelah diusut, ternyata y adalah keluarga pemilik sekolah yang dengan kekuasaannya berbuat semaunya.

Sungguh perbuatan pencurian (pencurian hak orang lain) yang Mr.x dan y lakukan amat merugikan ribuan guru-guru swasta lain yang jujur dan berhak. Namun kepada petugas di Dinas Pendidikan yang menangani sertifikasi ini, agar terus melayani dengan sabar dan amanah serta tetap teliti karena tugas yang Anda lakukan sangat penting dan amat membantu ratusan-ribuan guru yang jujur dan berdedikasi. Pemalsuan data ini harus segera diusut oleh Dinas Pendidikan dan jangan dianggap remeh ! Petugas terkait hendaknya tidak segan-segan melakukan cross cek dengan laporan bulanan sekolah di tahun-tahun sebelumnya.

e. Pungli.

Pungli atau pungutan liar diduga banyak terjadi dalam dunia pendidikan di Depok. Sekali waktu semoga pihak berwenang memeriksa keutuhan dana-dana bantuan yang diterima sekolah, apakah berkurang atau utuh. Berbagai bantuan pemerintah yang rawan dijadikan proyek cari untung oknum misalnya program pembangunan sekolah, renovasi, dan kucuran dana RSBI.

f. Kunci jawaban UN bocor.

Setiap tahun kunci jawaban UN selalu bocor. Hal ini dapat diketahui berdasarkan informasi langsung dari para siswa dan barang bukti yang dengan mudah bisa didapatkan beberapa saat setelah UN berakhir. Atau berdasar tes ulang yang dilakukan pihak sekolah. Menurut informasi dari kalangan siswa, Kunci jawaban UN itu umumnya didapat dari teman, hanya sebagian kecil yang mengatakan didapat dari oknum sekolah. Ada pula kunci jawaban yang didapat selalui SMS nyasar pada beberapa jam sebelum UN dimulai, bahkan ada pula yang didapat dengan membeli pada penjual yang tiba-tiba datang menjajakan begitu saja. Tidak heran seorang siswa bisa mendapatkan tiga versi jawaban untuk soal yang sama! Diduga, kebocoran sudah terjadi sejak di percetakan. Tapi yang jelas, UN nampaknya makin menjadi proyek cari untung bersama oleh berbagai pihak.

g. Kurangnya pembinaan kepada yayasan sekolah swasta.

Sebagian besar sekolah-sekolah di Depok adalah sekolah swasta. Sebagaimana dimaklumi, pemegang otoritas tertinggi di sekolah swasta bukanlah Kepala Sekolah, melainkan pengurus yayasan. Pengurus yayasan dapat saja sedemikian jauh mengendalikan sekolah, termasuk mengendalikan aliran dana-dana subsidi pemerintah yang seharusnya dikelola penuh oleh Kepala Sekolah. Celakanya hal ini seolah tidak dimaklumi pihak pemberi dana. Tak adil kiranya sementara dana-dana itu dikuasai pihak yayasan, namun Kepala Sekolah yang harus mempertanggung jawabkannya secara hukum.

Yayasan penyelenggara sekolah perlu mendapat pembinaan akan hak, tugas, dan kewajibannya, misalnya tentang lingkup kewenangannya dalam pengelolaan dana subsidi pemerintah, tentang manajemen SDM, tentang etika organisasi, tentang upah/honor/gaji guru dan pegawai, serta tentang komitmen kepada pembangunan pendidikan agar tak terjebak pada motivasi bisnis semata.

Semoga Depok segera berbenah menyelesaikan segala permasalahan dunia pendidikan di atas sehingga cita-cita Depok sebagai ‘Kota Pendidikan’ bukan sekedar pepesan kosong.

(Penulis pernah berdomisili di Depok pada 2004—2009)

Selasa, 25 Mei 2010

Catatan Sang Dewi


Hari ini jiwaku bergetar,sukmaku meradang diantara kesedihan yang menghujam jauh di relung hatiku....
Usah dirimu resah dan bertanya karna apa...biarkan saja aku seperti ini...
Seperti arca yang memancarkan keelokan yang mempesona dan memabukan hatimu dalam sayap sayap cintaku...
Taukah dirimu..? Bahwasanya aku ingin terbang tinggi menembus cakrawala,menembus batas waktuku, sehingga tak lagi ada kedukaan yang melukai hati...Aku ingin selalu menjadi cakrawala biru yang membentang,agar selalu dirimu rindukan dalam relung hatimu...
Walau aku tau..waktuku mungkin tak lagi ada,karna waktu selalu berputar tak perduli bayang bayangku tertinggal jauh...tak perduli nafasku mulai terengal mengejar roda waktuku...karna akhirnya akupun kan tiada....Seperti butiran saljun yang mencair perlahan dan hilang dalam pandangan...
Namun dalam keheningan ketiadaanku kuciptakan pelangi diatas ranting ranting hatimu,agar senantiasa menjadi kenangan terindah dalam drama kehidupan yang pernah ada...yang mengisi hari harimu disaat diriku tlah tertidur panjang dalam sebuah senyum keabadian....

Rabu, 24 Februari 2010

Catatan kecil untuk mu


Aku memang bukan apa apa dan bukan siapa siapa...
Aku mungkin seperti ranting ranting kering yang tak layak tumbuh diantara bunga bunga...
Atau seperti kerikil kerikil tajam yang takut melukai lentik jari jemarimu..
Oleh karenanya,tak layak rasanya memaksakan kehendak diri..
Usah gelisah apalagi resah
Karna aku tak patut untuk diresah gelisahkan....
Tak perlu kau genggam gapaian tanganku,lepaskan saja dan biarkan menjauh...
Memang itu layak untukku...
Namun,
Izinkan aku untuk selalu menempatkan dirimu sebagai sahabat di dalam jiwaku.....

Asa yang hilang


Seharusnya Telah ada disini....Sebelum cakrawala terbenam diujung kegelapan...
Seharusnya sedari dulu kupahami akan alur cerita yang kumainkan...hingga ku tak terpaku dalam kebingungan yang membawaku dalam ketidakpastian....
Ingin ku memutar langkahku melewati waktu yang memandangku dari kejauhan masa
Namun tak bisa...waktu tak bisa lagi ku raih...mereka tertinggal jauh di belakang langkahku dengan senyum getir menghias alam jiwaku....
Sesaat.....dedaunan berguguran menghentak lamunan dalam kegalauan hatiku...

Sebuah renungan


Seharusnya tiada kebimbangan dalam hati...
Karena semua terbentuk oleh diri,kita yang menciptakan malam dalam kehidupan kita sendiri,seperti kesendirian yang kita ciptakan dalam hati kita...
Seperti kata2 pujangga nan bijak...
Kesedihan dan kebahagiaan buka karna apa dan oleh siapa..
Tapi karna susana hati yang kita bentuk sendiri......
Bila hati kita berduka,berduka pula kehidupan kita..
Bila hati kita bahagia,bahagia pula kehidupan yang kita jalani