Selasa, 19 Juli 2011

Gelisahku

Kubentangkan alam jiwa pada samudra
Luas membahana menggapai rasa
Kudapati asa dalam selimut jiwa
Menguat raga menggapai masa

Waktu tak akan pernah berhenti berdetak
Namun Rahasia hati masih jua bersembunyi dalam retak
Sampai kapan berdiam dalam bimbang tak berontak...
Sementara gejolak semakin dalam menghentak..?

Lelah surya memancar cahya dalam jiwa
Hingga kemilau meredup semakin hampa
Lalu sang waktu membisik akan sebuah cerita
Yang akan sirna perlahan bila tak tergapai rasa...

Ahh...Usah dipikir olehmu dalam sepi
Hanya sekedar sebuah puisi tak bertepi

Namun untukku,Mengandung elegi hati penuh arti....

Senin, 27 Juni 2011

Song Of My Soul

I live at the threshold of a lonely heart steep..
I do not know how long I can stand here ...
And until when you want is here ...
Time never tells about a sense of..
Until I could only stare at the story did not say elegy..
Restless soul voice pulls me in..
Which formations with the roar of passion sigh..
I was silent in the hope that more apparent..
Create a symphony symphony played by bored..
Time after me in the day today did not stop..
I tried to create a sense of..
Giving that can give..
What is the best tie existing..
I put together my desires for you here..
and when the time has come, and your heart for me to separate a..
I'll smile in my grief ...
And there's nothing I regret in my grief..
Because I gave you all what has been the best that tie in my heart ...
To be yourself is always able to keep a smile in your day today ..
And it makes me happy when I'm not on your side ....

Senin, 11 April 2011

RUH

RUH ditiupkan pada jasad ketika Pada hari ke 120 pertumbuhan janin,dijelaskan Dalam sebuah hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw menjelaskan bagaimana ruh ditiupkan pada setiap janin manusia. “Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan ciptaannya dalam rahim ibunya, selama empat puluh hari berupa nuthfah, lalu menjadi segumpal darah selama itu pula, lalu menjadi segumpal daging selama itu pula, kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya dan mencatat empat hal yang telah ditentukan, yaitu: rezeki, ajal, amal, dan bahagia atau sengsaranya.”

RUH DI CIPTAKAN

Kapan RUH diciptakan Hanya ALLAH Yang Maha Mengetahui

“Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah, Ruh itu termasuk urusan Tuhanmu. Dan tiadalah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.(Q.S:17:85).



Makhluk yang pertama yang di ciptakan oleh Allah adalah Ruh Muhammad saw. Ia diciptakan daripada cahaya 'Jamal' Allah. Sebagaimana firman Allah di dalam hadis Kudsi "Aku ciptakan ruh Muhammad dari cahaya Zat Ku".



Nabi Muhammad saw, juga bersabda: "Yang pertama diciptakan oleh Allah ialah ruh ku. Dan yang pertama

diciptakan oleh Allah ialah cahaya ku. Dan yang pertama diciptakan oleh Allah ialah qalam. Dan yang pertama diciptakan oleh Allah ialah akal".



Dan dari ruh Muhammad itulah, Allah menciptakan semua ruh di alam 'Lahut' dalam bentuk yang terbaik yang hakiki. Itulah nama seluruh manusia di alam Lahut. Alam Lahut adalah negeri bagi seluruh manusia. Allah menciptakan Arasy dari cahaya zat Muhammad saw. Bagitu juga makhluk lain berazal dari zat Muhammad.

Kidung Di Relung Hati. X

Aku hidup diujung terjal hatimu yang sunyi

Entah sampai kapan aku mampu berdiri disini...

Dan sampai kapan dirimu ingin ada disini...

Waktu tak pernah berkisah tentang sebuah rasa

Hingga ku hanya bisa menatap elegi kisah tak berkata

Suara suara jiwamu menarikku dalam gelisah

Yang membahana bersama deru hasrat yang mendesah

Aku membisu dalam asaku yang semakin semu

Membuat simponi simponi melantun dengan jemu



Waktu mengejarku dalam hari hari tak berhenti

Kucoba tuk menciptakan rasa

Memberi yang mampu kuberi

Apa yang kupunya yang terbaik yang ada

Kuserahkan bersama hasratku untukmu disini

dan bila waktu telah sampai dan memisahkan sebuah hatimu untukku

Aku akan tesenyum dalam dukaku...

Dan ta ada yang kusesali dalam kesedihanku

Karena telah kuberi padamu segala apa yang terbaik yang kupunya dalam hatiku...

Agar dirimu senantiasa mampu terus tersunyum dalam hari harimu..

Dan itu membuat ku bahagia dalam ketiadaanku di sampingmu....

Kidung Di Relung Hati. IX

Mentari membawaku dalam kehampaan diri bersama pagi yang tak lagi berseri

Ah...akhirnya dirimu pergi bersama bias warna dihati...

Sepi hatiku sepi jiwaku bersama cakrawala yang tak lagi biru

lalu bagaimana kepak sayapku untuk menemui bila desirmu ta bisa kuhampiri...?

Ah...hanya kebisuan tersirat dalam senyumku untukmu,

dan sekelumit doa yang ku puja..

Semoga kebahagiaan slalu menemanimu disetiap hembusan nafasmu....

Kidung Di Relung Hati. VIII

Ku Tak akan pernah berharap pada sesuatu yang kuberikan untukmu
Ku tak akan pernah memaksamu untuk tetap disini
Bila dirimu ingin pergi...pergilah...
Ku hanya ingin memberikan sesuatu yang terbaik yang bisa aku lakukan untukmu
Agar dirimu mampu tersenyum bahagia penub tawa dalam hai harimu...

Kidung Di Relung Hati . VII

Ku bisikkan kata pada cakrawala tentang kebisuan jiwa...

Lalu bisik angin menambah sebuah cerita yang tak berkata,

hanya tanda tanda gerak masa yang membentang dari kejauhan sudut waktu yang menatapku dalam kekosongan jiwaku...

Lalu,bagaimana dengan kebisuanku..??

Karna sepi smakin mengusik akan waktu..

Akankah pergi meninggalkan aku disini dalam selimut sepi menghujam hati...?

Ah...aku tak akan pernah megerti nyanyian jiwamu dalam kidung hatiku...

Aku gelisah pada yang akan pergi

Pada waktu yang telah pasti....

Kidung Di Relung Hati. VI

Ketika ada kebisuan di hatimu..

tiada irama yang bernyanyi di kehidupanku

tiada suara suara merdu yang mendayu di jiwaku
Seperti bias warna yang menghilang oleh cahaya yang semu...

Kidung Di Relung Hati. V

Kini dimana ku sandarkan jiwaku

Ketika kepingan hatiku telah pergi berlalu..?

Pada waktukah..?

Sedangkan waktu sendiripun membawaku pada kehampaan...

Lalu dimana..?

Karna hanya pada mu jiwa jiwaku mampu tersenyum
menciptakan rasa,menciptakan asa hingga penuh dengan warna...

Kidung Di Relung Hati. IV

Aku tak pandai merangkai kata indah untuk dirimu

Seperti nada yang sumbang dalam sebuah lagu

Kata kataku terlampau sederhana

Dan nada nadaku terlampau biasa...

Begitu juga tentang rasa yang membias dalam jiwa...

Terlampau sederhana seperti warna warna yang tercipta seketika

Ku hanya ingin dirimu memahami setitik sebuah makna dalam hati
Bahwa dirimu untukku,teramat begitu berarti....

Dalam Sepi Ku Rindu II

Dalam mendungnya awan ku menanti kepak burung merpati membawa berita sang bidadari...

Yang jiwanya telah meluluhkan hatiku yang tlah lama membeku bagai arca dalam lorong yang sunyi..

Aku menanti dengan gundah yang bergejolak tiada henti merontak hati..

Risau aku dalam menanti sepi dalam sendiri...

Sedangkan waktu terus berdetak mendekap cermin hati...
Yang telah lama retak tertikam tirani...

Dalam Sepi Ku Sendiri

Hampa...

sirna...

Tiada...

Ah...rasa binasa

Dalam gelap yg gulita

Malam tak membias cahya..tak kulihat nyata...

Sendiri dalam cakrawala...meredam akan rasa

Kembali kudisini
Sendiri menyepi dibalut malam yg sepi...

Tentang Keyakinan

Kenapa harus berpaling dari sebuah kebenaran yang sesungguhnya kamu yakini..?

Kehidupan itu penuh duri disetiap jalan yang akan kita lalui..

Sudah sebuah keharusan untuk melangkah dengan hati hati...dan,

Butuh keteguhan dalam hati untuk bertahan pada keyakinan diri

Bila tidak,kita akan terjebak pada satu sisi gelap yang menyiksa hati
Yang akan membawa diri kita pada kenistaan yang hakiki.....

Dimana ku cari arti...

Berawal aku terkubur dalam tirani hati

yang membawa diri pada segara sepi

Sudah lelah aku dalam mencari

Namun tak pernah jua kutemui sebuah arti...

Butakah aku hingga tak mampu melihat kias yang membias...?

Atau dungukah aku hingga tak pandai mengurai tafsir yang mendesir..?

Lalu dimana aku harus mencari arti dalam hati
Bila aku sendiri buta akan ilmu yang hakiki..?

Senin, 14 Februari 2011

Asmaradhana


Kutulis puisi untukmu ketika mega mega temaram menanti rintik rintik hujan...
Gejolak jiwaku menderu karna rindu,ingin kusapa mega biar mereka tau,kuingin hadirmu disetiap langkahku...
Ingin ku katakan pada rintik rintik hujan,bahwa hatiku telah tersentuh jari jari lembut sang asmaradhana,yang membuatku terpana dalam kesendirianku yang bisu...
Kini,pelangi bukan lagi hanya berwarna,tapi bercerita tentang kisah sebuah hati yang kehadirannya sangat berarti untukku saat ini...


Jak,21 Januari 2011

Derak Ranting Ranting Patah

...
Waktu yang lalu kau beri aku anggur yang memabukan jiwaku,yang melambungkan mimpi kedalam warna warna keindahan sebuah hati...
Tpi kini...?
Dirimu menuntunku pada kabut yg semu,yg tak lagi ku tau arah yg akan ku lalui...
Mengapa j
Mengapa dirimu membiarkanku sendiri setelah kau memabukkan hatiku...?

...
Seandainya dirimu mampu melihat dan merasakannya luka dalam hatiku...kehidupanmu akan terombang ambing seperti perahu dalam lautan samudra yg tak terbatas,yg deburan ombaknya menghantam dan menyesakkan dada disetiap relung hati dan jiwamu...
...Aku hanyalah manusia biasa yg mampu terluka dan binasa...


Sudah cukup sampai disini,karna semakin lama semakin tak lagi menghargai diri...
Kini saatnya aku diam tak lagi perduli lagi padamu...
Biar kebisuan seperti arca membeku selamanya...
Jangan katakan aku yang berkehendak,
Karna dirimu yang pertama kali membisu seribu kata...
Dirimu yang telah menyalakan api didalam hati sendiri untukku...
Maafkan aku wahai,aku akan berlalu pergi....
Aku tak ingin terbakar api yang bergejolak didalam hatimu saat ini...
Maafkan aku,
Karna aku manusia biasa yang memiliki rasa yang bisa terluka.....

29 Januari 2011

Ka Lya,
Aku tak lagi mampu berdiri tegar ketika ombak menderu menghantam jiwaku...
Aku rapuh pada kedalaman hatiku,
Aku kini terluka oleh duri pada bunga bunga yang menusuk hatiku...
Yang membuatku mengerang pada kehidupanku...
Ka Lya,
Aku terluka oleh rasa yang telah membawaku melambung tinggi pada keindahan cinta yang hakiki...
Aku gelisah tak lagi bisa tersentuh karna resah...
Aku takut tak lagi setegar karang karang terjal,
Karna aku hanya manusia biasa yang memiliki keterbatasan,yang mampu terluka oleh rasa...