Minggu, 28 Juni 2009

Kerikil Krikil Tajam


Kepada wanita yang hatiku mencintainya....
Telah lama diriku mencoba tuk melupakanmu
Kau bebas...tapi rasa cintaku padamu tak pernah lepas.......

Des'2002



Bagaimana aku mampu tuk menggapai cintanya...?
Sementara namaku saja tak pernah lagi ia sebut dalam hatinya..
Bagaimana aku bisa menjadi bagian dari hidupnya...?
Sementara diriku tak pernah lagi ada didalam jiwanya....

Des'2002


Kerinduanku pada wanita yang hatiku mencintainya,telah membelenggu hati dan jiwaku dalam kesedihan dan kesendirian......

Des'2002


Adalah suatu hal yang menyakitkan pada diri...
Ketika orang yang kita cintai tidak dapat kita miliki...
Kita mampu menipu orang lain dengan perasaan hati tapi tidak dengan kehidupan itu sendiri,
Karena kesendirian dan kesunyian adalah saksi bisu dalam jiwa jiwa yang sepi.....

Des'2002

Jumat, 26 Juni 2009

Nyanyian Jiwa


Berderak rapuh sebongkah kayu, ...
Kupu kupu melayang terbang dalam keterkejutannya menghela nafas terbang bebas...
Sementara hembus angin menderu menghujam rupa hingga roboh,dan malam.... meringkuk dalam senyum getir yang membusuk...
Wajah kelam tenggelam dalam asa yang nyaris bahkan sebentar lagi tiada,hilang dalam cahaya purnama yang bengis antara rongga rongga sang malam yang menangis...
Akh...
Mungkin hingga disini kupunya cerita..akhir semua tampak dipelupuk mata.
Terbaring sudah jasad lunglai tak berdaya...
....Mungkin sudah saatnya kini jua lepas nyawa dari rongga dada dan binasa....
Inilah keajaiban itu jiwaku...
Sebutir debu yang merenungi hakekat perwujusannya.
Diluar daun daun gugur dipeluk musim.
Ranting ranting patah disergap angin,dan awan timbul tenggelam menyelimuti cahaya......
Tapi engkau cintaku,tak bergeser dari putran bintang bintang...
Inilah cintaku,
Hakekat muasal dari tiada kembali tiada.
Kita fana dalam cinta,kita baka dalam cinta.
dan sebagai yang pernah mencari,kita menemukan tambatan,
Dan sebagai yang pernah pergi,kita pulang istirah dibelaian kasih semesta....


Khalil Gibran

Jumat, 19 Juni 2009

Sebuah Catatan kecil....

Sebuah catatan kecil dari Kakek saya, Rd.Anang Daryan Jayadikusumah,

TUHAN YANG MAHA ESA itu tiada warna dan rupa,tiada arah dan tempat.
Justru karna AKU berasal dari TUHAN YANG MAHA ESA,
maka AKU juga tiada rupa,tiada warna,tiada arah dan tempat.
Jikalau TUHAN YANG MAHA ESA MURBA atas alam semesta serta segala penghuni dan isinya,
AKU hanya murba atas sekujur badanku saja....

Rabu, 17 Juni 2009

Asmaradana

Cinta tak selamanya harus berkata dan terucap
kadangkala cinta memiliki kebisuan,
Karna cinta hanya dapat dilihat oleh perbuatan dan dirasakan oleh perasaan hati
Bukan oleh kata yang terucap...

Suara hati

Dini hari dipuncak Galunggung...
Ku menggigil,dingin udara tak dapat ku tahan.
...Lepas tergelincir waktu,
Azan menggema,subuh kembali tiba
namun...
Nuranikupun belum juga tergugah...

Minggu, 14 Juni 2009

Untuk sebuah Nama...

Bila Matahari telah terbenam,
jangan panggil namaku
Karna ku telah sirna bersama bias cahaya
Bila datang gelap,
Jangan kau sinari aku
Karna aku telah tenggelam bersama bayang bayang rembulan...
Dan bila bintang bintang tak lagi bercahaya,
Jangan kau cari aku
Karna akupun telah berlalu bersama kabut dan butiran embun dipagi hari...

Selasa, 02 Juni 2009

JIWA YANG GALAU

Ketika kedua tanganku tak lagi mampu menggapainya,
Ketika suaraku telah menjadi parau karena memanggil namanya,
Ketika kedua kakiku tak mampu mengejar bayang bayangnya,
dan ketika tak lagi ada kekuatan yang mampu menopang tubuhku..
Apa yang dapat kulakukan..?
Hanya nanar mataku yang masih mampu melihat bayang bayangnya yang perlahan hilang bersama merahnya senja di ujung cakrawala...
Membisu kini detik waktuku,
Gemaku tak lagi angkuh berkumandang menghentak dinding terjal dijiwanya...
Kini...
Aku membisu diantara kegalauan hati dan gelisah yang mengoyak jiwaku....

Senin, 01 Juni 2009

Gemuruh Ombak Berbuih

Lepas nafasku di jantung alam yang bisu.
Gemaku meradang disela sela cadas yang begitu sombong menatap langit jiwaku,
Hingga ku tak mampu getarkan dinding yang membelenggu,dan akupun terserat dalam kedalaman asaku...
lalu...aku berpaling dari pilar pilar yang membuatku tak mampu menatap,
dan akupun menari nari diantar tonggak tonggak yang menancap dalam lubuk hatiku.
Lama aku disana...Hingga akhirnya ku tak lagi ada dalam lingkaran kehidupan jiwanya,
bayang bayangkupun telah pupus dalam cermin kaca yang terbakar hangus..
Sementar jari jari lentiknya memojokkan hati dan nadi yang berdenyut,
dan akupun tak lagi bisa tuk merajut gumpalan gumpalan rasa yang perlahan lahan terbawa arus dan hanyut...
Dan akhirnya...Aku takkan pernah lagi ada...